๐ŸŒ’ Hadits Ke 9 Arbain

NamaBuku : Syarah Arbain Nawawi. Ukuran/Hal : 17 x 24 cm / 858 halaman. Berat: 1000 gram. Penulis: Yazid Bin Abdul Qodir Jawas. Hadits ke-9 LAKSANAKAN PERINTAH, JAUHKAN LARANGAN DAN JANGAN BANYAK BERTANYA 194. Hadits ke-10 BAIK DAN HALAL ADALAH SYARAT DITERIMANYA DOA 217 Langsungke konten utama arbain Salinan hadis arbain Postingan. salinan hadis arbain 1. Pendahuluan 1; 10. BAB - Adabnya buang air (qadhaul hadjat) 1; 11. BAB - Mandi dan hukum djunub 1; 12. BAB - Tayammum 1; 13. BAB - Haidh 1; 14. HADISTARBAIN Hadist ke 1. Umar bin Khatab ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda : Hadist ke 9. Abu Hurairah Abdurrahman bin Shahr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, โ€œApa yang kularang, jauhilah, dan apa yang kuperintah, laksanakalah semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum DiantaraKumpulan Hadits Arbain Nawawi tersebut yang paling inti adalah, Hadits pertama: Hadits Niat, bahwa Amalan tergantung niatnya; Hadits ke-2: Hadits Jibril yang memuat Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Ihsan; Hadits ke-6: Tentang Halal, Haram, dan syubhat; dan Hadits ke-9: Mengerjakan perintah sesuai kesanggupan. TerjemahArbain An-Nawawi PDF Hadits ke-9: Menjalankan Perintah Semampunya. Hadits ke-10: Meninggalkan yang Haram. Hadits ke-11: Tinggalkan Apa yang Meragukan. Hadits ke-12: Tinggalkan Apa yang Tidak Berguna. Hadits ke-13: Di Antara Kesempurnaan Iman. Hadits ke-14: Sebab-Sebab Darah Ditumpahkan. HadistKe-37 Kebaikan dan Keburukan - Lanjut ke konten. Menu Utama. Beranda; Pendidikan Agama Islam Menu Toggle. Materi PAI Kelas 7; Materi PAI Kelas 8; Oleh Ahmad Al Fatih / Arbain Nawawi, Ngaji Hadist / Ngaji Hadist / 3 Juni 2021 3 Juni 2021. Share Post. Hadist Ke-37. Kebaikan dan Keburukan. Berbagike Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Label: Indonesia. Hadist Arbain 9. HADIST SEMBILAN Melaksanakan Perintah Sesuai Kemampuan . ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุตูŽุฎู’ุฑ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ : ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู Paraulama mengatakan bahwa hadits ini sangat penting, karenanya Layak untuk dihafal dan dikaji. Imam Nawawi berkata,โ€Hadits ini merupakan dasar-dasar Islam yang sangat penting dan merupakan Jawami'ul KalIm (ucapan yang singkat dan padat), yang hanya dimiliki Rasulullah saw. Didalamnya mencakup berbagai hukum yang jumlahnya tidak terbatas. Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan . โ€ข Hadits ini mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaaโ€™ (kepercayaan makhluk di langit/Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi/ JsfigK3. Hadits Arbain Ke 9 โ€“ Kerjakan Perintah Semampunya dan Jangan Banyak Bertanya merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, dalam pembahasan Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi rahimahullahu taโ€™ala. Kajian ini disampaikan pada 12 Dzul Hijjah 1440 H / 13 Agustus 2019 M. Status Program Kajian Kitab Hadits Arbain Nawawi Status program kajian Hadits Arbain Nawawi AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa sore pekan ke-2 dan pekan ke-4, pukul 1630 - 1800 WIB. Download juga kajian sebelumnya Hadits Arbain Ke 8 โ€“ Mengajak Kepada Kalimat Syahadat Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 9 โ€“ Kerjakan Perintah Semampunya dan Jangan Banyak Bertanya Kita akan mempelajari bersama hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang merupakan hadits ke 9 dari rangkaian Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah. Dalam hadits ini Abu Hurairah mengatakan ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽูŠู’ุชููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชููƒูู…ู’ ุจูู‡ู ููŽุฃู’ุชููˆุง ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ุŒ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุฎู’ุชูู„ุงูŽููู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ . ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠูู‘ ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ โ€œSaya telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda apa-apa yang aku larang hendaknya kalian menjauhinya dan apa-apa yang aku perintahkan kepada kalian hendaknya kalian melakukannya semampu kalian. Karena sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah binasa karena banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka kepada Nabi-Nabi mereka.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim Sirah Singkat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Hadits ini adalah hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Dan ini adalah hadits pertama Abu Hurairah dalam Arbaโ€™in An-Nawawiyah. Beliau adalah Abdurrahman bin Sakhr Ad-Dausi Radhiyallahu Anhu yang merupakan salah satu sahabat mulia, sahabat penuntut ilmu. Dan saking giatnya beliau akhirnya beliau menjadi sahabat dengan riwayat hadits paling banyak. Makanya kita sering mendengar di berbagai kajian tentang hadits, โ€œdari Abu Hurairah, dari Abu Hurairah, dari Abu Hurairahโ€. Sering sekali nama beliau disebut karena memang beliau adalah sahabat dengan riwayat hadits paling banyak. Riwayat hadits beliau mencapai lebih dari hadits. Uniknya, beliau mengumpulkan semua hadits itu hanya dalam 4 tahun saja. Karena beliau baru masuk Islam pada tahun 7 Hijriyah. Yakni 4 tahun sebelum meninggalnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Namun karena kegigihan beliau akhirnya beliau bisa mengejar ketertinggalan bahkan bisa mengalahkan para sahabat senior dari sisi pengumpulan hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan riwayat hadits dari beliau. Sungguh pada kisah beliau ini ada pelajaran penting bagi kita bahwasanya kalau ada di antara kita yang agak terlambat dalam mencintai ilmu agama, baru tertarik belajar ilmu agama saat usia kita sudah tidak belia lagi, maka jangan pesimis, jangan putus asa, anda bisa menjadi seperti Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Dia terlambat tapi akhirnya bisa mengejar bahkan mengalahkan orang-orang yang sebelumnya. Itu kalau kita bersungguh-sungguh dan menggunakan metode yang benar dalam menuntut ilmu. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu meninggal pada tahun ke-59 Hijriah. Ini adalah sedikit tentang sirah beliau. Pembahasan Hadits Arbain Ke 9 Hadits ini firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ูˆูŽู…ูŽุง ุขุชูŽุงูƒูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ููŽุฎูุฐููˆู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽุงูƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงู†ุชูŽู‡ููˆุง โ€œApa-apa yang Allah bawa kepada kalian maka ambilah dan apa-apa yang beliau larang maka jauhilah.โ€ QS. Al-Hasyr[59] 7 Hadits ini menafsirkan dengan beberapa tambahan. Karena di sini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽูŠู’ุชููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู’ู‡ู Beliau dahulukan larangan dahulu.. Apa apa yang aku larang, maka jauhilah. Dan apa-apa yang aku perintahkan maka lakukanlah semampu kalian. Beliau membedakan antara larangan dengan perintah. Untuk larangan, beliau memerintahkan kita untuk menjauhinya secara mutlak. Sedangkan untuk perintah, beliau memerintahkan kita untuk melakukan perintah tersebut semampu kita. Kenapa demikian? Karena untuk menghindari larangan kita semuanya bisa. Sedangkan untuk menjalankan suatu perintah maka sebagian kita bisa dan sebagian tidak. Maka kita hanya dituntut untuk melakukan perintah tersebut semampu kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita kalau ada orang yang mengatakan, โ€œJangan masuk ke rumah ini.โ€ Maka kita bisa dikatakan bahwasanya semua orang bisa menjauhi perintah itu. Sangat mudah sekali. Dengan diam saja/tidak masuk ke rumah itu, kita sudah menjauhi larangan tersebut. Sebaliknya, kalau dikatakan kepada kita, โ€œAngkatlah barang ini.โ€ Maka kita tidak bisa menjalankan perintah tersebut kecuali dengan mengangkat barang itu, tidak bisa hanya diam saja. Kalau barang tersebut berat, belum tentu kita bisa melakukannya. Kalau barang tersebut banyak, belum tentu kita membawa semuanya. Maka di sini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam membedakan antara perintah dan larangan dimana dalam perintah kita diperintahkan untuk menjalankan semampu kita saja. Kalau kemudian kita hanya bisa membawa setengah barang yang diperintahkan untuk dibawa atau membawanya pelan-pelan, maka itulah yang harus kita lakukan. Semampu kita. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ โ€œMaka bertakwalah kalian kepada Allah dengan semampu kalian.โ€ QS. At-Taghabun[64] 16 Itu dalam kehidupan kita sehari-hari. Demikian juga dalam ajaran-ajaran agama Islam. Kalau kita dilarang untuk melakukan syirik, melakukan bidโ€™ah, melakukan dosa-dosa dan maksiat seperti minum khamr, berzina, berjudi, kalau kita tidak melakukan apa-apa diam saja, tidak melakukan perbuatan yang termasuk syirik, tidak melakukan perkara-perkara bidโ€™ah, tidak berjudi, tidak minum khamr, tidak berzina, kita hanya duduk di masjid saja, kita berdoโ€™a kepada Allah, melakukan ibadah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam atau diam di rumah kita, maka kita sudah melakukan apa yang dituntut dari kita dalam menyikapi larangan tersebut. Diam pun kita sudah melakukan apa yang diminta dalam larangan tersebut. Yaitu untuk meninggalkan apa yang dilarang. Sebaliknya, kalau kita diperintahkan untuk shalat, puasa atau zakat atau haji, maka belum tentu kita bisa melakukannya. Tidak semua kita bisa haji, tidak semua kita memiliki harta yang cukup untuk menunaikan zakat, tidak semua kita mampu untuk berpuasa. Maka di sini kita diperintahkan untuk menjalankan perintah tersebut semampu kita. Kalau kita tidak bisa shalat dengan berdiri karena kondisi kita sedang sakit -misalnya- maka kita boleh untuk shalat dengan duduk, tidak bisa duduk bisa shalat dengan terlentang. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang lain. Kalau kita tidak bisa berpuasa saat kita sedang safar, kita boleh berpuasa semampu kita. Bagaimana caranya? Yaitu dengan tidak berpuasa pada hari safar itu tapi menggantinya dihari yang lain. Ketika kita diperintahkan untuk membayar zakat fitrah tapi kita tidak memiliki kadar yang cukup, kita tidak memiliki satu shaโ€™, kita hanya memiliki setengah shaโ€™ saja. Maka di sini berlaku ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ โ€œMaka bertakwalah kalian kepada Allah dengan semampu kalian.โ€ QS. At-Taghabun[64] 16 Demikian juga haji. Kalau kita tidak punya kemampuan untuk haji maka kita tidak wajib untuk menjalankan perintah tersebut. Misalnya uang kita hanya bisa untuk haji kecil yaitu umrah. Maka silakan menjalankan umrah dahulu. Ini merupakan penerapan hadits Abu Hurairah ini dalam urusan agama kita. Menyikapi Perintah dan Larangan Seorang muslim harus tahu bagaimana menyikapi perintah dan bagaimana menyikapi larangan. Demikian juga satu bagian agama yang lain yaitu kabar-kabar berita. Adapun kalau yang disampaikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah kabar-kabar berita, bukan hukum-hukum. Seperti kisah Nabi Yusuf dan Nabi-Nabi yang lain, kejadian-kejadian yang terjadi di masa yang akan datang, turunnya Dajjal, turunnya Nabi Isa Alaihis Salam tentang sirath atau jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahanam, tentang timbangan amal kebaikan, tentang telaga Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang dinamai Al-Kautsar dan semacamnya, sikap kita untuk kabar-kabar tersebut adalah dengan mengimani. Begitulah cara kita mendapatkan pahala. Jadi, kalau sifatnya larangan, kita meninggalkannya secara mutlak. Tidak ada alasan untuk tidak meninggalkannya. Kalau berupa perintah maka kita menjalankannya semampu kita. Kalau berupa kabar-kabar maka kita mempercayai dan mengimaninya. Itu cara seorang muslim mendapatkan pahala dari hadits-hadits dan ayat-ayat Al-Qurโ€™an. Karenanya para ulama menjelaskan bahwasanya konsekuensi Syahadat Muhammad Rasulullah, konsekuensi aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah adalah 4 hal 1 mentaati beliau dalam perintah beliau, meninggalkan apa yang beliau larang, 3 mempercayai beliau dalam apa yang beliau kabarkan, 4 dan kita tidak beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala kecuali dengan apa yang beliau syariatkan. Al-Qurโ€™an dan Hadits Saling Menafsirkan Seorang muslim hendaknya menyibukkan diri dengan ayat-ayat Al-Qurโ€™an, dengan hadits-hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, memahaminya semampu dia dengan bantuan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Karena hadits-hadits ini saling menafsirkan. Kata para ulama bahwa riwayat-riwayat itu saling menafsirkan satu dengan yang lain. Kemudian dengan atsar dari sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Itu bisa membantu kita untuk menafsirkan Al-Qurโ€™an sehingga kita tidak salah dalam menafsirkan Al-Qurโ€™an. Tadi kita menyebutkan firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ูˆูŽู…ูŽุง ุขุชูŽุงูƒูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ููŽุฎูุฐููˆู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽุงูƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงู†ุชูŽู‡ููˆุง โ€œApa-apa yang Allah bawa kepada kalian maka ambilah dan apa-apa yang beliau larang maka jauhilah.โ€ QS. Al-Hasyr[59] 7 Ayat tersebut ditafsirkan oleh hadits yang sedang kita bahas ini. Maka hadits yang kita baca ini memperjelas apa yang dimaksudkan oleh Al-Qurโ€™an. Terkadang penjelasan ini didapatkan dari ashar para sahabat atau perkataan para Tabiโ€™in. Misalnya firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala ูˆูŽู…ูŽู† ู„ู‘ูŽู…ู’ ูŠูŽุญู’ูƒูู… ุจูู…ูŽุง ุฃูŽู†ุฒูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู€ู‡ู ููŽุฃููˆู„ูŽู€ูฐุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑููˆู†ูŽ โ€œBarangsiapa yang berhukum dengan hukum selain Allah maka mereka adalah orang-orang kafir.โ€ QS. Al-Maidah[5] 44 Ini kalau kita hanya membaca ayat Al-Qurโ€™an begitu saja mungkin kita bisa salah memahami. Kita menganggap bahwa itu adalah kufur besar. Tapi kalau kita merujuk kepada penafsiran Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu yang merupakan ahli tafsir Al-Qurโ€™an, maka beliau mengatakan bahwasannya yang dimaksud adalah kufur dibawah kekufuran yang lain atau kufur kecil yang tidak sampai mengeluarkan pelakunya dari Islam. Ini penting untuk kita pelajari sehingga kita tidak memahami Al-Qurโ€™an dengan berbagai keterbatasan yang kita miliki. Tapi hendaknya kita menafsirkannya dengan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mengejar hadits-hadits yang shahih karena pada hadits-hadits yang shahih ada kecukupan sehingga kita tidak perlu pada hadits-hadits yang lemah. Juga pada atsar para sahabat, penjelasan para Tabiโ€™in yang shahih. Alhamdulillah khazanah keilmuan Islam sangat luas. Jangan Banyak Bertanya Kalau kita menyibukkan diri dengan itu semuanya dan diiringi dengan semangat beramal, maka dengan cara itulah kita akan mencapai keselamatan. Kita akan selamat dari hal-hal yang tidak berguna atau bahkan selamat dari perkara-perkara yang membuat kita binasa seperti umat-umat terdahulu. Karena kalau kita menyibukkan diri dengan bertanya, semangatnya adalah untuk tidak mengamalkan perintah atau tidak menjauhi larangan dengan berbagai alasan, maka itulah yang dilakukan oleh umat terdahulu. Hal ini disinggung oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits ini ููŽุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุฎู’ุชูู„ุงูŽููู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian semangat mereka bukan beramal, semangat mereka bertanya sehingga mereka tidak mengamalkan apa yang diperintahkan dan tidak menjauhi apa yang dilarang. Mereka banyak bertanya dan banyak menyelisihi para Nabi mereka. Umat Islam tidak boleh meniru hal yang sama. Seperti apa pertanyaan-pertanyaan dan penyelesaian yang dilakukan oleh umat-umat terdahulu ini? Simak pada menit ke-1939 Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 9 โ€“ Kerjakan Perintah Semampunya dan Jangan Banyak Bertanya Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Taโ€™ala membalas kebaikan Anda. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook Pencarian ๏ปฟAssalamualaikum sahabat, pada kesempatan penulisan hadits arbain ini kita sudah memasuki ke hadits Arbain yang ke 9 yang menerangkan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, hadits ini diriwayatkan dari abi hurairah abdirahman bin shokhrin radiallahu anhu, untuk haditsnya berikut dibawah ini. Kitab Arbain An Nawawiyah HADITS ARBAIN KE 9 Hadits Arbain Ke 9 LATINNYA AN ABII HURAIRATA ABDIRRAHMAANIB NI SHOKHRIRADHIALLAAHU ANHU QOOLA SAMI'TU RASUULALLAAHI SAW YAQUULU MAA NAHAITUKUM 'ANHUFAAJTANIBUU HUMAAA AMARTUKUM BIHII FAATUUMINHU MAS TATHO'TUM FAINNAMAA AHLAKALLADZIINA MINGQOBLIKUM KASROTUMASAA ILIHIM WAKHTILA FUHUM 'ALAA ANIBYAAIHIM. ROWAAHULBUKHOORIYYU WAMUSLIM. ARTINYA Diriwayatkan dari abi hurairah Abdirahman bin shokhrin Radiallahu Anhu, Dia berkata saya mendengar Rasulullah Saw bersabda Apa yang dilarang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang diperintahkan bagi kalian maka laksanakan semampu kalian, maka sesungguhnya kehancurnya orang-orang sebelum kalian itu karena orang-orang itu banyak bertanya Yang tidak ada gunanya, dan pertentangan mereka terhadap nabi-nabinya. Yang meriwayatkan Hadits di atas yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. PELAJARAN Nag seperti apa yang telah disebutkan dalam hadits di atas, berikut ini sedikit penjelasan tentang pelajaran yang terkanduung didalamnya. 1. Apapun yang sudah Rasulullah Shalalahualaihi wasalam larang maka jauhilah, sesungguhnya dalam perintah untuk menjauhi larangan yang sudah rasulullah perintahkan itu tak lain adalah untuk kebaikan kita sendiri, karena dalam hal ini rasulullah sudah mengetahui dampak dari perbuatan yang dilarang tersebut, maka patutlah kita bersyukur kepada Allah Swt yang sudah menurunkan pemimpin untuk memberitahukan kepada kita tentang bahaya dari hal-hal yang seharusnya tidak kita kerjakan dan lakukan tersebut. 2. Apapun yang diperintahkan kepada kalian maka laksanakanlah, dalam kata ini siapapun diantara kita yang tidak mampu melaksanakan perbuatan yang telah diperintahkan maka laksanakanlah semampu kalian, perkataan ini ditunjukan kepada perbuatan sunah, untuk perbuatan yang wajib seperti shalat 5 waktu tentulah harus dilaksanakan. 3. Ada banyak sekali kaum yang hancur sebelum masa Rasulullah, itu semua salah satunya disebabkan karena mereka sering bertanya hal yang tidak ada gunanya, selalu menyelisih perintah para nabi-nabinya. Nah teman teman itulah penjelasan tentang hadits arbain ke 9 yang menjelaskan tentang melaksanakan perintah sesuai dengan kemampuan, dalam hal ini jika memang kita ingin bisa melaksanakan perintah perintah tersebut cobalah untuk membuat persaingan, berlomba-lomba siapa yang paling ta'at dalam melakukan ibadah, namun tentusaja dalam hal persaingan yang fositif, namun jika memang kita tidak bisa bersaing dengan orang-orang hebat, ulama-ulama, maka bersainglah dengan orang-orang disekitar kita yang memiliki keadaan yang sama. Untuk penjelasannya saya cukupkan sampai disini, jika menurut kalian pembahasan dalam artikel ini bermanfaat silahkan untuk membagikan artikel ini kepada teman kerabat dekat, janganlupa subscribe juga blog ini untuk mendapatkan pemberitahuan terbaru dari kami ya, kolom subscribe terdapat tepat dibawah artikel ini, akhir kata saya ucapkan wasalam. Kitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah Arabุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ Arbaโ€™รฎn berarti 40 , namun hadis dalam kitab ini tidak berjumlah persis 40, melainkan 42 hadits. Hadits dalam arbain nawawi berkaitan dengan pilar-pilar dalam agama Islam baik ushul pokok maupun furuโ€™ cabang, serta hadits-hadits yang berkaitan dengan jihad, zuhud, nasihat, adab, niat-niat yang baik dan semacamnyaHadits-hadits dalam Arbaรฎn Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab atau pengarang kitab arbain nawawi adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุนู„ุงู…ุฉ ุฃุจูˆ ุฒูƒุฑูŠุง ู…ุญูŠูŠ ุงู„ุฏูŠู† ุจู† ุดุฑู ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ุงู„ุฏู…ุดู‚ูŠ, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi' ini akan membahas Secara ringkas terjemah arti Hadits Ke 9 Kesembilan Kitab Arbain Nawawi tulisan Arab Berharakat beserta artinya dalam bahasa indonesiaHadits Ke 9 Kesembilan Kitab Arbain NawawiุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุตูŽุฎู’ุฑ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽูŠู’ุชููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชููƒูู…ู’ ุจูู‡ู ููŽุฃู’ุชููˆุง ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ุŒ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุฎู’ุชูู„ุงูŽููู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ . [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…Kosa kata / ู…ูุฑุฏุงุช ู†ู€ูŽู‡ูŽูŠู’ุชููƒู… Aku larang kalian ุงุฌุชู†ุจูˆุง Mereka menghindari- nyaุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชููƒูู… Aku perintahkan kalian ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽูƒูŽ MenghancurkanTerjemah hadits / ุชุฑุฌู…ุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซ Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr radhiallahuanhu dia berkata Saya mendengar Rasulullah bersabda Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka yang tidak berguna dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. Bukhori dan MuslimPelajaran 1. Wajibnya menghindari semua apa yang dilarang oleh Rasulullah .2. Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan yang diperintahkan secara keseluruhan dan dia hanya mampu sebagiannya saja maka dia hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu Allah tidak akan membebankan kepada seseorang kecuali sesuai dengan kadar Perkara yang mudah tidak gugur karena perkara yang Menolak keburukan lebih diutamakan dari mendatangkan Larangan untuk saling bertikai dan anjuran untuk bersatu dan Wajib mengikuti Rasulullah , taโ€™at dan menempuh jalan keselamatan dan Al Hafiz berkata Dalam hadits ini terdapat isyarat untuk menyibukkan diri dengan perkara yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu ketimbang perkara yang saat tersebut belum dibutuhkan.

hadits ke 9 arbain