đ” Mengapa Sebelum Presentasi Harus Mengenal Situasi Dan Pendengar
bagipendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya, tidak menarik dalam menyampaikan informasinya, terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar. Presentasi Hafalan (Memoriter) Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari teks yang telah disediakan.
Setiappresentasi harus punya tujuan. Dengan memiliki tujuan, Anda akan lebih baik dalam melakukan persiapan, lebih berhati-hati dalam tindakan, tampil lebih cerdas dan tepat sasaran, tentunya dengan hasil akhir yang berkesan bagi audiens. Buat tujuan Anda dengan jelas, bisa dicapai dan Anda tahu betul bagaimana mencapainya.
dalampresentasi nantinya. Mengobrollah dengan mereka sebelum . presentasi dimulai. Berikut adalah beberapa prinsip dalam mempersiapkan mental kita . sebelum berbicara di depan publik: 1. Berbicara di depan publik bukanlah hal yang sangat menegangkan. Dunia tidak runtuh jika anda tidak melakukannya dengan baik. Tidak . akan ada hal yang buruk yang akan terjadi setelah presentasi atau
Perhatian kesenangan dan humor adalah reaksi pendengar yang diharapkan. Menurut G. Sukadi (1995) tujuan menyampaikan topik dapat dibedakan dalam 5 tujuan sebagai berikut: 1. Tujuan menghibur. Publik mengetahui sesuatu yang akan disampaikan 2. Tujuan mendorong.
Dilansirdari Cleverism, riset audiens adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan presentasi. Sebelum presentasi, cari tahu siapa saja audiensmu, apakah orang-orang IT, marketing, atau para investor. Dengan begitu, kamu dapat mengembangkan pesan dari presentasi yang sesuai dengan audiens. 2. Pelajari gaya orang lain
Gunakankartu penyajian Anda dengan sebaik-baiknya, tetapi Anda harus memberikan perhatian yang merata kepada pendengar. Sajikanlah presentasi yang hidup, antusias, bersahabat dan dengan sikap yang tulus Anda harus berusaha menjadi diri Anda sendiri, jangan meniru gaya orang lain.
Retorika Baru mengakui situasi (atau konteks) sebagai prinsip dasar komunikasi dan menghidupkan kembali penemuan sebagai komponen tak terpisahkan dari retorika. Dengan demikian, ia menetapkan analisis audiens dan audiens sebagai hal yang penting bagi proses retorika
Presentasibersifat Persuasif. Tujuan presentasi ini disamping harus memberikan informasi pembicara harus memberikan penjelasan dan meyakinkan pendengar sehingga mereka mau bertindak seperti yang dinginkan. Contoh : Presentasi penjualan, Pengajuan usul dan Permintaan.
Seorangpresenter hebat akan terlebih dahulu berusaha mengenali kepada siapa mereka berbicara, kemudian menyesuaikan isi pembicaraan agar relevan dan efektif. Para presenter biasa tidak merasa penting untuk mencari tahu siapa audiensnya. Mereka hanya akan memberikan presentasi yang sama kepada berbagai audiens yang berbeda.
BjtE8. Untuk bisa menampilkan presentasi yang memukau, kamu tentunya harus punya persiapan yang terbaik. Dengan persiapan yang matang, presentasi yang dibawakan akan jadi terstruktur. Selain itu, kamu juga akan lebih bisa bersiap jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Tak perlu grogi, Glints akan memaparkan apa saja yang perlu kamu persiapkan sebelum presentasi di artikel ini. Catat langkah-langkah di bawah ini, ya! 1. Menentukan topik Untuk presentasi, kita tentunya membutuhkan topik yang akan disampaikan pada audiens. Oleh karena itu, langkah pertama persiapan presentasi yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu topik apa yang akan kamu bawakan. Menurut Tutsplus, memilih topik yang tepat sangatlah penting. Topik yang tepat adalah topik yang relevan dengan audiensmu. Jika tidak, kemungkinan besar mereka tidak akan tertarik. Selain itu, sebaiknya topik yang dibawakan adalah topik yang kamu kuasai dengan baik. Agar bisa berbagi ilmu secara maksimal, jangan lupa lakukan riset dan kumpulkan data untuk topikmu. 2. Pahami audiens Memahami audiens adalah salah satu persiapan sebelum presentasi yang sangat penting. Tanpa mengerti siapa yang akan menjadi pendengarmu, akan sulit untuk merancang presentasi yang dapat dimengerti dengan baik. Salah satu hal yang perlu diingat saat melakukan riset mengenai audiens-mu adalah tingkat pemahaman mereka tentang topik yang dibawakan. Jika mereka masih awam, berarti penyampaianmu harus menggunakan bahasa yang dimengerti pemula. Sementara, jika kira-kira audiensmu sudah cukup memahami topik yang akan dibawakan, berarti kamu bisa membahasnya lebih detail dan mendalam. 3. Rencanakan outline presentasi Setelah menentukan topik, melakukan riset, dan memahami audiens, persiapan untuk presentasi selanjutnya adalah membuat outline-nya. Outline akan sangat membantumu untuk menyusun presentasi yang terstruktur. Dengan outline, kamu bisa dengan mudah mengatur bagaimana tahap-tahap penjelasan topik saat presentasi. 4. Buat isi slide presentasi © Saat outline presentasimu sudah jadi, mulailah mengisi kontennya. Usahakan untuk membuat konten presentasi yang singkat, padat, jelas, dan menarik. Saat membuat presentasi, Business News Daily mengingatkan untuk tidak memadatkan terlalu banyak contoh atau data. Memberikan contoh dan data memang bagus, tetapi jangan berlebihan. Pasalnya, hal ini hanya akan membuat audiens merasa bingung dan menjadi kurang fokus. 5. Desain slide Tentunya, membuat desain slide adalah bagian dari persiapan presentasi. Kamu bisa membuat desain sekreatif mungkin. Akan tetapi, jangan berlebihan. Beberapa tips yang bisa kamu ikuti Gunakan maksimal dua font, satu untuk heading dan satu untuk isi slide. Pastikan font yang digunakan mudah dibaca. Pilih ukuran yang cukup besar agar audiens tidak kesulitan saat membacanya. Gunakan bullet point untuk membuat presentasimu lebih mudah dibaca. Sampaikan data dengan ilustrasi atau grafik. Pilih warna yang efektif. Jika slide presentasi tampak terlalu warna-warni dan ramai, desainmu hanya akan menjadi distraksi bagi yang membaca. 6. Latihan presentasi Latihan presentasi adalah salah satu tahap persiapan yang paling penting. Tanpa berlatih, kamu tidak akan tahu bagaimana kira-kira kesiapanmu saat memaparkan topik presentasi. Semakin sering berlatih sebelum presentasi, kamu akan semakin percaya diri dan menguasai topik yang dibawakan sehingga kesalahan bisa dihindari. Salah satu tips penting menurut Virtual Speech adalah jangan hanya fokus menghafal. Sebab, menghafal akan membuatmu jadi kaku. Oleh karena itu, berlatihlah sampai presentasimu bisa tersampaikan secara natural. 7. Baca dan revisi presentasi Sebelum presentasi, jangan lupa untuk membaca kembali presentasi yang telah kamu buat. Ini merupakan salah satu upaya meminimalisir kesalahan yang akan terjadi saat presentasi. Pada saat membaca kembali, kamu mungkin juga akan menyadari adanya bagian yang kurang efektif dan bisa merevisinya menjadi versi lebih baik. 8. Latihan gestur tangan Indeed menjelaskan, saat kamu melakukan presentasi, penting untuk latihan gestur tangan sambil berbicara nantinya. Pikirkan apa yang harus kamu lakukan dengan gerakan tangan nantinya, terutama pada bagian-bagian tertentu presentasi. Menguasai gestur tangan akan membantu efektivitas presentasi kamu. 9. Cek kembali perlengkapan presentasi Peralatan yang digunakan dalam presentasi juga harus kamu cek kelengkapannya. Pastikan semua berfungsi dengan baik dan tidak ada yang menjadi kendala teknis. Pastikan slides presentasi sesuai urutan, proyektor bisa digunakan dengan baik, dan pastikan tidak datang terlambat untuk persiapan. 10. Tidur yang cukup Mengutip Effective Presentation, salah satu hal penting sebelum presentasi adalah tidur yang cukup agar kamu terlihat segar dan bersemangat saat presentasi. Keadaan yang tidak fit dan kurang tidur bisa membuat kamu lupa apa yang harus disampaikan dalam presentasi. Hal ini tentu akan mengganggu presentasimu dan membuat profesionalismemu dipertanyakan. Setelah tahu tahap-tahap persiapan presentasi, kamu bisa langsung coba mempraktikkannya sendiri. Untuk belajar lebih banyak tentang membawakan presentasi dan public speaking, kamu bisa baca ragam tipsnya di Glints Blog. Ada banyak info tepercaya di kategori Skills Professional yang bisa membuat penampilanmu saat presentasi makin meyakinkan. Yuk, cek artikelnya sekarang! How Do You Prepare a Good Presentation in 2021 in 12+ Practical Steps? How to Prepare for a Presentation, Even if You're Nervous How to Prepare for a Presentation, with Examples How To Prepare for a Presentation 8 Tips To Get You Ready 7 Things You Need To Do Before A Presentation
Presentasi merupakan kegiatan berbicara di depan umum untuk suatu tujuan tertentu. Orang yang melakukan presentasi disebut presenter. Seorang presenter harus mengetahui cara presentasi yang baik agar presentasi berjalan dengan lancar dan dapat dikatakan berhasil jika audiens mengerti maksud dari presenter. Keberhasilan suatu presentasi juga dapat ditandai dengan banyaknya audiens yang mengajukan pertanyaan. Tak perlu berlama-lama lagi, perhatikan beberapa cara presentasi yang baik pada artikel presenter harus mampu membawakan presentasi dengan totalitas, mulai dari awal hingga akhir. Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang sebelum melakukan presentasi. Ingin tahu apa saja persiapannya? Mari simak penjelasan berikut1. Tentukan Tujuan Presentasi dengan JelasSetiap presentasi pasti memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan inilah yang nantinya akan menentukan ke arah mana presenter harus membawakan presentasi. Bila presentasi bertujuan untuk memberikan informasi, maka presenter harus menyusun materi dengan informatif dan itu, jika tujuan presentasi adalah untuk membujuk, maka presenter harus menyajikan suatu hal dengan sisi emosi. Presenter juga harus meyakinkan dan mengajak audiens untuk melakukan Menentukan Topik PresentasiSelanjutnya, presenter perlu menentukan topik presentasi. Agar audiens tertarik, pilihlah topik yang faktual dan tengah hangat menjadi perbincangan. Tak hanya itu, presenter juga perlu menyesuaikan topik dengan kebutuhan tentu akan tergugah untuk mendengarkan presentasi jika topiknya sesuai dan menarik. Dengan demikian, presentasi akan berjalan dengan lancar dan Membuat Kerangka PresentasiSetelah menentukan topik, presenter perlu membuat kerangka presentasi. Membuat kerangka dapat dimulai dari pemetaan ide. Metode ini merupakan cara untuk menggambarkan gagasan utama, yang nantinya akan dijelaskan dalam harus mampu memberikan gambaran sekilas mengenai presentasi secara runtut dan detail. Dengan membuat kerangka presentasi, presenter akan lebih mudah lanjut ke tahap selanjutnya, yakni menyusun materi Menyusun Materi PresentasiProses penyusunan materi presentasi merupakan pokok terpenting dalam persiapan sebelum presentasi. Dalam menyusun materi, pilihlah sumber yang terpercaya. Materi dapat disusun berdasarkan jurnal, buku, hasil penelitian, atau artikel dari susun materi presentasi dengan kalimat yang singkat, padat, dan jelas. Selain itu, perhatikan susunan presentasi, mulai dari bagian pembuka hingga penutup. Usahakan pembahasannya tidak monoton, tapi tetap detail dan Kenali AudiensJika materi presentasi sudah siap, kini presenter dapat mulai mengenali audiens. Dengan mengenali audiens, presenter bisa mengetahui cara penyajian apa yang sesuai dan bagaimana cara mendekati audiens. Hal ini perlu diperhatikan karena audiens sifatnya kebanyakan audiens yang hadir lebih menyukai penyajian berupa grafik dan angka. Ada pula beberapa audiens yang lebih cepat paham jika penyajiannya berupa teks. Lain lagi, ada audiens yang suka visual, seperti gambar atau Persiapkan Peralatan PresentasiSetelah itu, presenter dapat mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam presentasi. Beberapa peralatan umum yang dibutuhkan adalah laptop, proyektor, LCD, hingga speaker. Selain itu, persiapkan pula alat peraga pendukung presentasi jika memang Melakukan LatihanTak kalah penting dari tahap lainnya, presenter juga perlu melakukan latihan sebelum presentasi. Latihan dapat dilakukan dengan meminta bantuan teman untuk mendengarkan presentasi. Setelah itu, biarkan teman memberikan tanggapan atau ternyata masih ada beberapa hal yang kurang, maka presenter dapat memperbaikinya sebelum presentasi berlangsung. Dengan melakukan latihan, presenter dapat mengetahui apakah dirinya sudah menguasai materi presentasi atau & Trik Cara Presentasi yang BaikSetelah mempersiapkan segala hal dengan matang, kini presenter perlu mengetahui cara membawakan presentasi. Jika presenter mampu membawakan presentasi dengan baik dan benar, maka presentasi akan menarik perhatian dan mudah Menunjukkan PassionPertama, presenter dapat menunjukkan passion kepada audiens. Tunjukkan semangat dan antusias dalam membawakan tema atau materi presentasi tersebut. Jangan ragu-ragu saat menyampaikan materi karena presenter dapat terlihat tidak menunjukkan passion presenter kepada audiens adalah membawakan materi dengan penuh percaya diri. Rasa percaya diri akan membawa suasana lebih Mulai Presentasi dengan Pembukaan yang MemukauKesan pertama sangat menentukan keberhasilan suatu presentasi. Saat presentasi dimulai, presenter harus memberikan kalimat pembuka yang memukau agar audiens tertarik untuk mendengarkan penjelasan lebih Memperhatikan PenampilanSelanjutnya, presenter perlu memperhatikan penampilan. Meskipun kemampuan dalam menyampaikan materi tetap yang utama, tapi penampilan presenter juga menjadi hal yang penting. Pasalnya, seorang presenter akan berdiri di depan banyak audiens dan menjadi pusat perhatian. Hal ini bukan berarti seorang presenter harus cantik atau tampan. Penampilan yang dimaksud adalah kerapian dalam berpakaian dan Menggunakan TeknologiSelanjutnya, presenter dapat memanfaatkan perkembangan teknologi di era modern ini. Berbagai alat canggih dapat dimanfaatkan untuk membuat presentasi lebih menarik dan interaktif. Sebagai contoh, presenter dapat menggunakan handled remote atau memasukkan potongan animasi ke dalam menggunakan handled remote, presenter dapat leluasa menunjuk poin-poin penting. Sementara itu, kehadiran potongan animasi dapat menarik perhatian audiens dan menghindari Sampaikan Materi dengan Singkat, Padat, dan LugasSaat menyampaikan presentasi, coba rasakan dari sudut pandang audiens. Untuk itu, presenter harus mampu memaparkan materi dengan singkat, padat, dan saja poin-poin penting dari tema presentasi yang dibawakan. Bagian pembuka dan penutup presentasi juga penting karena kedua bagian salah satu yang paling diingat audiens. Perlu dipertimbangkan, cepat atau lambatnya presenter berbicara juga sangat mempengaruhi durasi Membangun Kontak Mata dengan AudiensCara presentasi yang baik selanjutnya adalah dengan membangun kontak mata dengan audiens. Pasalnya, kontak mata dapat membangun hubungan yang lebih intens. Presenter hanya perlu menatap mata perwakilan audiens dari masing-masing sudut tempat Bersikap Rileks dan ProfesionalSeorang presenter juga dituntut untuk memiliki sikap rileks dan profesional. Ketika menyampaikan presentasi, presenter sebaiknya tidak hanya berdiam diri di depan. Presenter dapat berjalan-jalan bahkan sesekali mendekat ke arah itu, presenter juga harus bersikap profesional. Sikap profesional dapat ditunjukkan dengan memulai presentasi tepat waktu. Tak hanya itu, jika ada audiens yang mengajukan pertanyaan, maka presenter harus mampu memberikan jawaban yang presentasi memang sangat bergantung pada kemampuan presenter dalam menjabarkan materi. Dengan mengetahui cara presentasi yang baik, diharapkan presentasi dapat berjalan dengan lancar dan beberapa daftar persiapan dan tips trik untuk presentasi yang baik. Silakan baca artikel lainnya ya. Semoga bermanfaat!
Rincian Tahapan Persiapan dan Penyajian Lisan Efektif. A. Analisa pendengar dan situasi penyajian lisan. B. Analisis penyaji dan tujuan penyajian lisan. 1. Pengumpulan bahan sajian yang akan digunakan; 2. Penentuan dan pemilihan intiisi presentasi lisan; 3. Penentuan dan pengembangan alat bantu penyajian; 4. Pengembangan pembukaan penyajian; 5. Pengembangan penutup penyajian; 6. Latihan presentasi lisangladi resik; 7. Penyajian lisan langsung. Tahap A Analisa Pendengar dan Situasi Penyajian Lisan Dalam tahapan ini, Anda sebagai penyaji perlu melakukan analisa keberadaan calon pendengar audience dan situasi setting tempat penyajian yang akan Anda gunakan. Analisa pendengar secara umum meliputi 1. Bidang tugas dan kelompok para pendengar. Apakah mereka berasal dari bidang tugas tertentu contohnya para guru, dokter, pegawai pemerintah, dan sebagainya; 2. Lama mereka bertugas di instansi tersebut. Apakah bidang tugas mereka berhubungan langsung dengan isi sajian Anda dan sudah berapa lama mereka melakukan tugas tersebut; 3. Seberapa jauh pengetahuan pendengar akan isi presentasi Anda. Perlu mengetahui sejauh mana cakupan penguasaan mereka akan isi sajian yang akan dipresentasikan. Bidang apa yang belum mereka kuasai dan aspek apa saja dari inti sajian Anda yang mungkin menarik kepada pendengar; 4. Bagaimana tingkat kebutuhan mereka atas isi penyajian. Anda diharapkan dapat menambah wawasan dan hal baru dalam meningkatkan mutu kinerja pendengar. Analisa pendengar secara khusus meliputi 1. Bagaimana tanggapan mereka mengenai Anda sebagai penyaji. Apakah mereka mengenal Anda secara pribadi atau sebaliknya? Bagaimana tingkat penerimaan mereka kepada Anda sebagai pembicara dalam situasi ini? 2. Apa alasan mereka menghadiri presentasi Anda? Apakah memang benar untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau karena paksaan atasannya. Pilihlah teknik penyajian yang Anda paling sukai sesuai kepada pendengar. Tentukan jenis informasi dan teknik penyajian lisan yang menarik perhatian pendengar? Carilah informasi lainnya mengenai pendengar yang meliputi kelompok usia, jumlah peserta, jenjang pendidikan; dan mengenai situasi penyajian yang meliputi alokasi waktu penyajian, suasana lokasi penyajian dan alat bantu yang tersedia yang dapat Anda gunakan. A B A B 1 2 3 4 5 6 7 Tahap B Analisa Penyaji dan Tujuan Penyajian Tentukan sejauh mana kemampuan Anda akan isi penyajian? Apakah inti penyajian merupakan bagian dari pendidikan atau pengalaman Anda? Hasil temuan Anda atau bidang tugas yang telah biasa Anda geluti? Tentukan tujuan penyajian Anda. Apakah tujuan presentasi Anda persuasif, informasi, menghibur pendengar, atau mengevaluasi sesuatu? Tujuan penyajian ini harus jelas kepada pendengar dan kalau boleh harus mencerminkan aspek kebutuhan pendengar. Kembangkan tujuan penyajian yang âSMARTâ sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendengar dan hasil yang ingin Anda capai. Tujuan yang SMART adalah tujuan yang khusus âSpecific secara spesifik dapat diukur dengan jelas. âMeasurableâ, dapat dicapai âAchievableâ, realistis sesuai keadaan dan kondisi penyajian âRealistic in Scopeâ, dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia âTime Boundâ. Tentukan tujuan penyajian lisan Anda dengan menjawab pertanyaan pertanyaan berikut ini a. Apa yang ingin Anda capai di akhir penyajian? Apa kriteria keberhasilannya? b. Apa yang Anda inginkan dikuasai pendengar setelah mengikuti presentasi ini? Apa kriteria keberhasilannya? Langkah 1. Tahap Pengumpulan Bahan Penyajian Lisan Tentukan sejauh mana cakupan isi presentasi yang telah Anda kuasai? Tahap ini selalu berawal dari tingkat pengetahuan dan penguasaan Anda saat ini akan isi sajian Anda. Setelah itu Anda perlu mengobservasi sekeliling Anda dan kumpulan bahan yang dapat digunakan dalam penyajian lisan Anda. Kalau perlu diskusikan dengan pakar lainnya, teman atau baca beberapa publikasi mengenai topikisi presentasi Anda. Selama tahapan ini, tetap perhatikan tujuan presentsi lisan Anda. Rangkuman isi penyajian perlu dirinci dengan baik. Anda mungkin perlu mengembangkan pengantar khusus untuk setiap topik dan bagaimana teknik penguraiannya. Dalam tahapan pengumpulan bahan sajian ini, tulislah semua bahan di kartu penyajian. Jangan khawatir jika Anda punyai banyak kartu penyajian. Kartu-kartu ini akan Anda gunakan dalam menyeleksi inti penyajian lisan Anda dikemudian hari. Langkah 2. Tahap Seleksi dan Penentuan Inti Presentasi Dari bahan yang telah diakumulasi dalam kartu penyajian, tentukan dan pilihlah isi presentasi lisan Anda. Dalam seleksi ini Anda perlu menentukan topik rangkuman inti beserta sub topiknya. Pilihan ini harus disusun dalam pola susunan isi sesuai topik dan tujuan penyajian. Suatu presentasi lisan harus dapat menjelaskan isi penyajian secara rinci kepada pendengar, dan kartu. Kartu penyajian yang akan Anda gunakan hanya berisi judul penyajian, outline dan rincian sub-topik penyajian beserta kutipan jika ada contonâcontoh, frase dan tanda khusus lainnya untuk kelancaran penyajian Anda, dan kemudahan kepada pendengar untuk mengikutinya. Untuk menjamin keberhasilan suatu penyajian lisan, Anda harus dapat menjelaskan isi penyajian secara rinci sesuai kebutuhan pendengar, menyajikan keterkaitan antara topik-topik penyajian, menjabarkan isi dengan menggunakan teknik bervariasi seperti penyajian masalah, Solusi, sebab. Akibat, kronologi, dan sebagainya. Semua kartu penyajian harus diurutkan dengan tanda khusus supaya mudah Anda gunakan. 37 Langkah 3. Tahap Memilih, Mengembangkan dan Mengguna kan Alat Bantu Penyajian Perlu Anda ingat bahwa apapun jenis alat bantu yang digunakan, Anda sebagai penyaji harus dapat menggunakan alat tersebut dengan baik. Penggunaan alat bantu merupakan tanggung jawab penuh dari penyaji. Jangan mengharapkan penyelenggara atau moderator untuk membantu Anda, khususnya dalam situasi seminar dan konferensi. Pilih, kembangkan dan persiapkan semua alat bantu sebelum presentasi dimulai. Urutan penggunaan media ini harus jelas dan tepat. Jangan sajikan suatu alat bantu apabila Anda belum siap menyajikannya, dan apabila alat bantu tersebut kurang berhubungan dengan inti sajian Anda. Apabila Anda menggunakan peralatan elektronik, persiapkan alat tersebut dengan lengkap sebelum peserta memasuki ruang penyajian. Dan sewaktu menggunakan alat bantu elektronik, usahakan berbicara lebih keras dan proyeksikan volume suara dan lafal pengucapan Anda. Jangan sekali-kali berdiri diantara pendengar dan alat bantu elektronik yang mengakibatkan alat tersebut kurang jelas kepada pendengar. Setelah selesai menggunakan alat bantu, matikan semua peralatan elektronik yang digunakan, dan simpan alat tersebut dengan baik dan rapi. Alat bantu apapun yang Anda gunakan selama penyajian harus dapat membantu penyaji memperjelas isi penyajian ukuran,warna, dan isi harus jelas dan tepat. Volume suara harus lebih tinggi saat menulis di papan, di flipchart, di OHP atau saat menggunakan peralatan elektronik lainnya. Langkah 4. Tahap Pengembangan Pembukaan Presentasi âTak kenal maka tak sayangâ adalah suatu ungkapan yang ber- makna bahwa kalau kita kurang mengenal atau tidak mengenal siapa pembicara maka perhatian kita tidak dapat sepenuhnya diberikan kepada penyajian, walaupun penyaji secara umum telah diberikan kepada penyajian. Walaupun penyaji secara umum telah diperkenal- kan oleh moderator, penyaji harus juga memperkenalkan dirinya secara ringkas dan perkenalkan topik yang akan dibawakannya. Tujuan pembukaan adalah untuk menarik perhatian pendengar dan memberi orientasi pendengar terhadap isi penyajian Anda. Pembukaan ini harus bebas, jelas, casual dan natural. Untuk dapat menarik perhatian pendengar Anda boleh menyajikan cerita ilustratif, kutipan khusus, pertanyaan atau berikan komplemen kepada pendengar. Untuk orientasi pendengar terhadap penyajian, Anda boleh menyajikan rangkuman isi, dan latar belakang penyajian Anda. Jangan sekali-kali minta maaf, berdebat atau meng-gunakan bahan yang tidak relevan dengan sajian Anda. Mulailah pembukaan Anda dengan bahasa isyarat yang baik seperti kefakuman sesaat dan memandang pendengar. Berikan perhatian merata kepada seluruh pendengar. Biasanya lama pembukaan penyajian berlangsung sekitar 10 dari alokasi waktu presentasi. Contoh Pembukaan Presentasi Lisan Selamat Pagi Ibu Bapak sekalian. Nama saya John Rosinsky; Adapun judul makalah yang akan saya sajikan adalah Peningkatan Kualitas Pengawasan di Industri ABM. Dalam sajian pagi ini, saya akan menyampaikan 4 bagian penting; pertama saya akan menguraikan sekilas tentang sejarah pengawasan kualitas di Industri ABM, kemudian saya akan membicarakan pola pengembangan dalam pengawasan kualitas dibeberapa cabang industri kami. Bagian ketiga akan berisi hasil yang dicapai dari pengawasan ini, dan dibagian akhir saya akan sajikan arah dan masa depan dari pengawasan kualitas di industry ABM. Diakhir penyajian saya akan berusaha menjawab semua pertanyaan dari para pendengar. Baiklah, saya akan mulai dengan sajian latar belakang pengawasan di âŠ. Langkah 5 Tahap Penutup Suatu Penyajian Lisan Suatu presentasi lisan dikatakan lengkap apabila penyajian tersebut memiliki komponen, PEMBUKAAN, PENJELASAN ISI, PENUTUP DAN TANYA JAWAB. Pokok pemikiran yang perlu Anda perhatikan dalam menutup presentasi lisan adalah Penutup sajian harus berisi elemen yang paling strategis dan berisi rangkuman penyajian Anda. Penutup harus dapat memperjelas inti penyajian dan bukannya menyajikan materi baru. Adapun alokasi waktu yang biasanya diberikan kepada penutup dalam suatu seminar dan konferensi adalah sekitar 5 dari seluruh waktu penyajian. Selama penyajian lisan Anda, inti dapat diulangi antara 3 sampai 10 kali untuk memperjelasnya kepada pendengar, tentu dengan gaya sajian yang berbeda. Langkah 6 Tahap Latihan Penyajian atau Gladiresik. Latihan penyajian lisangladi resik atau âDummy Runâ merupakan langkah terakhir dalam persiapan presentasi lisan. Semakin ber- pengalaman seorang penyaji maka waktu latihan yang dibutuhkannya semakin singkat dan bervariasi sesuai fokus perhatian dalam latihan yang dilakukan. Secara umum tujuan latihan penyajian adalah untuk meyakinkan kualitas penampilan penyaji. Teknik latihan ini bervarisasi. Yang paling utama Anda harus mencobakan latihan sendiri, latihan bersama teman, atau latihan dengan direkam videoaudio. Sewaktu latihan berlangsung, cobalah mengingat outline penyajian, dan latihan sampai bahan sajian dan isinya Anda kuasai. Perbaiki mekanisme penyajian Anda dengan memperhatikan tutur bahasa, nada suara, lafal pengucapan, dan hal lainnya seperti postur, gerak tubuh, dan ekspressi wajah. Latihan penyajian meningkatkan rasa percaya diri Anda, dan latihan ini menutupi kekurangan yang mungkin masih terdapat dalam teknik penyajian Anda. Latihan juga berfungsi memacu penyaji untuk terbiasa dengan bahan sajian, memacu Anda menggunakan alat bantu, teristimewa alat bantu elektronik. Latihan mempersiapkan Anda mengatasi potensi masalah atau pertanyaan yang mungkin ditanyakan pendengar. Akhirnya latihan membantu Anda mengukur penggunaan waktu dengan sebaiknya. Langkah 7 Tahap Penyajian Presentasi Lisan Tahapan ini dibagi atas tiga bagian besar yang meliputi kegiatan yang perlu diperhatikan sebelum penyajian berlangsung, selama penyajian dan kegiatan sesudah penyajian selesai. 41 Kegiatan Penyaji Sebelum Penyajian Persiapkan semua peralatan yang âAnda butuhkan yang meliputi susunan tata ruang, handout penyajian, mesin overhead projector OHP, transparency, laptop dengan LCD Projector dan alat bantu penyajian lainnya seperti gambar, pointer, flipchart, dll. Selama persiapan ini usahakan relax. Ini kesempatan Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda kepada pendengar dalam isi sajian yang telah Anda persiapkan. Kalau perlu persiapkan gaya penampilan dan kerapian busana Anda. Bersiaplah dan berikan senyum kepada peserta yang mulai memasuki ruangan penyajian. Kegiatan Penyaji Selama Penyajian Berlangsung Selama penyajian berlangsung senantiasa pikirkan isi penyajian Anda CONTENT, siapa pendengar Anda AUDIENCE, dan apa tujuan penyajian Anda PURPOSE. Gunakan kartu penyajian Anda dengan sebaik-baiknya, tetapi Anda harus memberikan perhatian yang merata kepada pendengar. Sajikanlah presentasi yang hidup, antusias, bersahabat dan dengan sikap yang tulus Anda harus berusaha menjadi diri Anda sendiri, jangan meniru gaya orang lain. Sesuaikan volume suara dengan akustik ruangan dan jumlah pen- dengar teristimewa kalau Anda menggunakan microphone. Selama penyajian tukarlah posisi penyajian Anda; variasikan antara berdiri, duduk dan bergerak. Dengan demikian kesempatan pendengar untuk tertidur berkurang karena gerakan kepala pendengar mengikuti pendengar yang menjadi fokus perhatian selama penyajian. Sewaktu menyajikan, jangan bicara terlalu cepat atau lambat, variasikan kecepatan bicara Anda, volume suara dan intonasi. Sajikan isi informasi pada tingkat menengah, tingkat perencanaan berdasarkan kemampuan peserta. Setiap topik penyajian harus Anda presentasikan dengan urutan a FOCUSING, beri tanda kepada pendengar tentang topik yang akan disajikan; b INFORMING beritahu pendengar akan isi topik sajian Anda; dan c DEFOCUSING, rangkumlah apa yang baru saja Anda sajikan. Di awal penyajian Anda perkenalkan kembali diri Anda secara singkat namun fokuskan kepada tema penyajian dan jelaskan alasan pemilihan judul. Mengapa? Karena dalam tahapan ini Anda berusaha memotivasi pendengar terhadap sajian Anda dan Anda menciptakan tingkat kredibilitas Anda sebagai penyaji. Sajikan hubungan antara topik. Focus, Inform, dan Defocus setiap topik dalam penyajian isi penyajian. Rangkumlah inti penyajian Penutup. Gunakan alat bantu yang telah Anda persiapkan dengan sebaik-baiknya dan diakhir penyajian ucapkan terima kasih atas partisipasi pendengar dalam penyajian. Kegiatan Penyaji Setelah Penyajian Selesai Setelah Anda berhasil melaksanakan penyajian lisan, kumpulkan semua bahan penyajian Anda termasuk alat bantu dan peralatan yang Anda gunakan. File bahan sajian ini dengan rapi untuk presentasi lisan dimasa mendatang. Kegiatan lain diakhir penyajian meliputi evaluasi penyajian Anda dengan menulis perihal yang menurut Anda berhasil disajikan dengan baik; perihal yang menurut Anda perlu lebih ditingkatkan di masa mendatang dan perihal baru yang terlupakan atau yang Anda dapatkan dari penyajian itu. Hasil evaluasi dan masukan ini akan bermanfaat apabila Anda diminta menyajikan inti sajian yang sama di masa mendatang. Dari uraian di atas berikut ini dirangkum urutan perihal yang perlu diperhatikan oleh pembicara yang meliputi 43 1. Ucapkan terimakasih kepada orang yang memperkenalkan Anda; 2. Ucapkan terimakasih kepada pendengar atas kesempatan penyajian Anda dan atas kerjasama yang baik dan kooperatif selama penyajian; 3. Jangan mengunyak permen karet atau merokok sewaktu penyajian; 4. Jangan basahi bibir Anda dengan lidah atau bersuara dari celah gigi; 5. Nomorilah kartu penyajian Anda atau handout Anda; 6. Rapihkan pakaian dan penampilan Anda sebelum penyajian, bukan selama penyajian; 7. Jangan terlalu banyak penggunakan âPet Phrasesâ seperti, âYou knowâ, âOK, âall rightâ, âTerrificâ, âahhâ, ânahâ, âBaiklahâ. 8. Jangan lupa, pendengar terdiri dari individu yang menyinginkan Anda berhasil. Mereka bukan musuh kita Mereka berada dipihak kita; 9. Jangan gunakan âleluconâ yang tidak berhubungan dengan penyajian Anda; 10. Jangan berteriak kepada pendengar. Gunakan microphone seperlunya. 11. Waktu penyajian jangan lewat. Lebih baik penyajian dipersingkat daripada diperpanjang; 12. Jangan gunakan kata yang artinya kurang jelas atau Anda tidak dapat mengucapkannya dengan laval, vocal dan intonasi yang benar; 13. Jangan bermain dengan koin, perhiasan, kancing atau alat lainnya selama penyajian; 14. Usahakan kalimat Anda singkat, jelas dan mudah dimengerti pendengar; 15. Jangan bersandar ke podium selama penyajian; 16. Jagalah âEye contactâPerhatian. Berikan perhatian yang merata kepada semua pendengar; 17. Tukarlah posisi bicara Anda untuk mengatasi kebosanan pendengar; 18. Variasikan intonasi dan kecepatan suara Anda. Kadang kala cepat, lambat atau sedang; 19. Lafal pengucapan kata harus jelas, diperlambat; 20. Ulangi penekanan âKey WordsâKata kunci selama penyajian. C. LATIHAN Petunjuk Berilah jawaban lengkap terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut jawaban Anda dapat ditulis dilembar terpisah. 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip IPO dalam komunikasi dan presentasi? 2. Sebutkan 7 tahapan persiapan dan pelaksanaan suatu penyajian? 3. Sewaktu penyajian, uraikan isi penyajian Anda dengan tahapan focusing, Informing, dan defocusing. Apa maksud pernyataan ini? 4. Walau Anda telah diperkenalkan moderator, namun sebelum memulai penyajian Anda diharapkan menyajikan perkenalan diri dan thema penyajian Anda. Mengapa? 5. Uraikan rincian penggunaan waktu penyajian untuk tahap pembukaan, tahap, penyajian isi dan tahap penutup. D. RANGKUMAN Prinsip IPO Input, Process, Output dalam komunikasi dan presentasi komunikatif mencakup keterampilan penyaji dalam mempersiapkan esensi presentasi dan menganalisis kemampuan calon pendengar Input, menyajikan esensi presentasi dalam kegiatan penyajian yang terstruktur Process, dan mengetahui ragam hasil penyajian yang akan diperoleh pendengar setelah mengikuti kegiatan penyajiannya Output. Dalam perencanaan dan pelaksanaan penyajian lisan, terdapat 7 tahapan penyajian yang mencakup Pengumpulan bahan sajian; Penentuan dan pemilihan inti presentasi; Penentuan dan pengembangan alat bantu; Pengembangan pembukaan penyajian; Pengembangan penutup penyajian; dan Latihan Presentasi Sedang langkah ketujuh meliputi tanggung jawab dan perihal yang perlu diperhatikan oleh penyaji sebelum penyajian, sewaktu penyajian dan sesudah penyajian lisan selesai. Selain ketujuh langkah di atas, penyaji juga perlu memperhatikan 2 aspek utama lainnya selama persiapan dan selama penyajian berlangsung yang meliputi Analisa pendengar dan situasi penyajian lisan, dan Analisa penyaji dan tujuan penyajian lisan. Untuk memaksimalkan suatu penyajian lisan, penyaji perlu mengetahui mekanisme pembagian waktu penyajian. Untuk pembukaan Introduction dialokasikan sekitar 10 dari total waktu yang tersedia. Untuk paparan rincian inti penyajian the content of the talk dialokasikan sekitar 75 â 85 dari total waktu yang tersedia. Untuk penutup closing dialokasikan sekitar 5 dari total waktu penyajian. Selebihnya dialokasikan untuk sesi tanya jawab yang dapat berlangsung selama penyajian atau diakhir penyajian. Teknik dan rangkuman penyajian pada setiap urutan ini perlu di perhatikan untuk memaksimalkan keberhasilan suatu penyajian. BAB VI TEKNIK MENJAWAB PERTANYAAN Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu memahami dan menjelaskan mengapa pendengar bertanya, menguraikan strategi persiapan dan pelaksanaan sesi tanya jawab, teknik menjawab pertanyaan dalam presentasi, dan teknik mengatasi demam panggung dalam suatu penyajian A. Mengapa Pendengar Bertanya? Dalam presentasi lisan, komponen tanya jawab sering digunakan untuk mengukur kesuksesan suatu penyajian. Kualitas dan kuantitas pertanyaan dapat menggambarkan sejauh mana pendengar mengikuti dan mengerti isi penyajian. Biasanya para pendengar bertanya karena mereka menghendaki klarifikasi atas satu bagian penyajian Anda. Mereka tidak dapat melihat aplikasi isi penyajian dengan kebutuhan mereka, atau mereka tidak setuju dengan satu bidang penyajian Anda dan mencoba memperluas cakupan pembahasan suatu topik tertentu. B. Strategi Persiapan dan Pelaksanaan Sesi Tanya Jawab Sesi tanya jawab dalam presentasi lisan dapat dilaksanakan diakhir penyajian atau selama penyajian berlangsung. Dalam sesi ini penyaji harus dapat mengontrol pertanyaan dan jawaban yang diberikan 47 48
mengapa sebelum presentasi harus mengenal situasi dan pendengar